About Me
- Ivant Verghiawan B'We
- Jatibarang, Indramayu - Jawa Barat, Indonesia
- Biasa_biasa aja. Pendiam, baik hati and gak sombong lahh,...!!
KONSEP RADIO BG 89,50 FM
Radio BG adalah sebuah stasiun radio dengan target pendengar Dewasa Muda. Pintar, Positif, Kreatif, Low Profile, dan Peduli terhadap sekeliling adalah
COMPANY PROFILE
Nama Station : RADIO BG
Frekwensi : FM 87,60 Mhz
Call Sign : PM 3 FJB
Alamat Studio : Jl. Simpang Tiga, Buk Gajah Raya 132
Widasari Indramayu 45271
Telepon/Fax. : (0234) 352780, 353867
Direktur / Penjab : Yudhi Harjo. Amd
Kepala Studio : Hendro Sugendro. Sip
Programmer : Sunny Nugroho
Marketing : Yudhi Harjo, Amd.
Kontak Person : Sonny Nugroho
Management : PT. RADIO BUK GAJAH MEGASWARATAMA
No. NPWP : 01.912.955.0.426.000
No. Akte Pendirian : 8,-
No. TDP : 101819200197
No. PRSSNI : Sedang di proses
Format Musik : Oldies & Adult Contemporary
Hits -Top 40, Populer & Soft
Persentasi Musik : Indonesia 70% & Mancanegara 30%
Format Station : Dewasa Muda
Position Station :
Pendidikan & Mendidik
Informasi & Hiburan
Format Siaran : Music + Informasi
Jam Operasional : Pukul 05.00 WIB s/d 24.00 WIB
POTENSI DAERAH
Nama Wilayah : Kecamatan Widasari - Kabupaten Indramayu
Luas Wilayah : 2.196.33 KM2
Jumlah Penduduk : 1.558.084 Jiwa
Laki-Laki : 773.951 Orang
Wanita : 784.133 Orang
Nelayan : 4,20 %
Petani : 88,20 %
Karyawan / dll : 4,41 %
Pedagang / Pengusaha : 3,19 %
SARANA PENDIDIKAN
SD : 1.075 Buah
SLTP : 96 Buah
SLTA : 24 Buah
Perguruan Tinggi : 3 Buah
SARANA PERDAGANGAN
Pasar Umum : 18 Buah
Pasar Daerah : 13 Buah
Pasar Desa : 18 Buah
SARANA PERHUBUNGAN
Stasiun Kereta Api : 12 Buah
Terminal Bus : 5 Buah
Angkutan Umum : Angkutan Kota &
Angkutan Pedesaan
SARANA INDUSTRI
Pertamina Balongan ( Exor I s/d III )
SARANA PARIWISATA
Hotel Bintang : 3 Buah
Hotel Non Bintang : 19 Buah
Obyek Wisata : 5 Buah
TARGET AUDIENCE
1. Usia Potensial : 15 – 45 tahun keatas
2. Jenis Kelamin : Pria 45 %, Wanita 55 %
3. Pendidikan : Pelajar, Mahasiswa, Karyawan, Pegawai, Pedagang
4. Ekonomi : B,C,D
5. Psikologi : Denger Musik, Baca Majalah/Koran
6.
7. Tipe Pendengar : Aktif, Kreatif, Dinamis dan Berdaya Beli Tinggi
8. Kepribadian : Kompleksitas Remaja, Dewasa & Berumah Tangga
DATA PENDENGAR
A. Prosentase Pendengar berdasarkan Usia :
- Usia 15 – 20 tahun : 30 %
- Usia 20 – 30 tahun : 35 %
- Usia 30 – 45 tahun : 25 %
- Usia 45 tahun ke atas : 10 %
B. Prosentase Pendengar Berdasarkan Pekerjaan :
1. Pelajar : 20 %
2. Mahasiswa : 15 %
3. Karyawan : 20 %
4. Pegawai Negeri : 20 %
5. Pedagang : 10 %
6. Lainnya : 15 %
C. Prosentase Pendengar Berdasarkan Jenis Kelamin :
1. Pria : 45 %
2. Wanita : 55 %
D. Prosentase Pendengar Berdasarkan Pendidikan :
1. Pasca Sarjana : 5 %
2. Sarjana : 30 %
3. SLTA : 40 %
4. SLTP : 10 %
5. SD : 10 %
6. Non Pendidikan : 5 %
E. Prosentase Pendengar Berdasarkan Penghasilan Tiap Bulan :
1. Rp. 0,00 - Rp. 200.000,00 : 25 %
2. Rp. 200.000,00 - Rp 500.000,00 : 40 %
3. Rp. 500.000,00 - Rp. 1.000.000,00 : 20 %
4. Rp. 1.000.000,00 - Rp. 1.500.000,00 : 10 %
5. Rp. 1.500.000,00 - ……………… : 5 %
KETERANGAN TEKNIK
1. Daya Antena : 4,5 dB
2. System : Vertical Omnidirectoral
3. Kekuatan Pemancar : 3000 Watt
4. Sumber Tenaga : PLN
5. Coverage Area : Indramayu,
Sumedang
SKILL MANAGEMENT
Sebagai perwujudan komitment untuk selalu inovatif dan meghasilkan yang terbaik dan tidak hanya berfungsi sebagai radio siaran, tetapi juga memproduksi berbagai macam program untuk menunjang promosi para client maupun untuk memuaskan pendengar setia BG sendiri.
A. Production House
Sebagai sebuah production house, radio BG juga memproduksi spot iklan jingle, iklan layanan masyarakat dan lain-lain dengan menggunakan alat bantu komputer untuk menghasilkan suara setara dengan Audio CD.
B. Show Organizer
Sebagai sebuah Show Organizer, Radio BG juga membuat beberapa event, seperti : showbiz, sampling product, launching product, baik pada tingkat Kabupaten maupun Wilayah III.
C. BG Club
Sebagai sebuah wadah kreatifitas para pendengar setia radio BG, serta menciptakan kegiatan-kegiatan yang akan mendukung program promosi para client selain sebagai wadah untuk lebih mempererat tali silaturahmi antar pendengar radio BG.
Definisi Kepemimpinan
Sedangkan menurut Kamus Bahasa Arab Pemimpin ( AL Qaid) artinya yang menuntun. Sedangkan secara etimologis Pemimpin adalah orang yang berada di depan sebagai penunjuk kebaikan dan pembimbing ke arah keselamatan bagi pengikutnya.
Menurut Weirich dan Koontz (1993), kepemimpinan merupakan seni atau proses mempengaruhi orang lain, sehingga mereka bersedia dengan kemampuan sendiri dan secara antusias bekerja untuk mencapai tujuan organisasi.
Hal yang sama disampaikan oleh Hellriegel dan Slocum (1992) kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi, memotivasi dan mengarahkan orang lain guna mencapai tujuan. Dengan begitu kesimpulannya kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhi orang lain agar bergerak dan bekerja mencapai tujuan bersama.
Pemimpin yang rendah hati dan sederhana
Seorang pemimpin dalam bidang apapun, apakah dalam bisnis, pemerintahan, mayarakat maupun lainnya, sebaiknya menyadari bahwa kedudukan dan jabatan yang disandangnya sesungguhnya adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan, baik kepada anggota yang dipimpinnya maupun kepada Tuhan. Maka ketika berhasil menduduki posisi pimpinan, apakah dalam pemerintahan, Bisnis, masyarakat, maupun organisasi lainnya, sebaiknya tidak melalaikan amanah sebagai pemimpin yang melayani anggota dan masyarakat yang dipimpinnya. Seorang pemimpin, perlu mengembangkan sikap kepemimpinan yang melayani atau dalam istilahnya sekarang adalah "servant leader" .
Sayangnya dewasa ini banyak sekali pemimpin yang kurang menyadari amanahnya dan lebih berorientasi pada tujuan pragmatisme dan nilai-nilai kemewahan seperti mengejar harta kekayaan. Pemimpin yang berorientasi pada nilai-nilai kemewahan dan materialisme, akan cenderung dikendalikan oleh nafsu dan ego pribadinya. Maka tidak heran ketika sedang memegang kekuasaan, yang dipikirkan adalah apa yang dapat diambil dengan posisinya saat ini, apa yang
dapat diperoleh bagi keuntungannya dari orang lain, bukan bertanya apa kebaikan yang dapat diberikan pada orang lain.
Pemimpin yang berorientasi pada nilai-nilai materialisme dan kemewahan duniawi, cenderung mudah menyalahgunakan kekuasaan untuk tujuan kepentingan pribadinya, untuk tujuan kekayaan harta. Bagaimana akhir kehidupan mereka? Banyak diantara mereka yang masa tuanya tidak hidup damai, malah gundah gulana karena dijerat hukum. Karena sesungguhnya meraih kemuliaan dengan dibungkus materi hanyalah semu dan tipuan belaka.
Pemimpin seperti ini menganggap bahwa melayani orang lain dirasakan sebagai suatu kerendahan baginya, seolah yang harus melakukan adalah orang-orang rendahan. Padahal melayani inilah sesungguhnya misi mulia yang sebenarnya diamanahkan Allah kepada setiap hamba-Nya yang hidup di dunia ini, sebagai "Khalifah" di bumi.
Menjadi pemimpin yang rendah hati dan mengedepankan kesederhanaan adalah landasan bagi keberhasilan yang penuh makna. Dalam dunia bisnis misalnya, kita dapat belajar dari para pemimpin bisnis atau CEO dunia seperti Konosuke Matsushita, Soichiro Honda, Anita Rhodick dan lainnya. Dalam kehidupan kita mengenal para pelopor kehidupan seperti Mahadma Gandhi, Bunda Therea, Imam Al-Gazali dan lain sebagainya. Mendengar nama-nama mereka semua sungguh
menggetarkan hati kita semua. Apakah mereka semuanya berhasil karena kepemimpinan dengan kemewahannya ? Belajar dari kisah sukses mereka, kita akan menemukan sikap yang rendah hati, sikap sederhana dan senang melayani orang lain. Mereka senang mengabdikan hidupnya untuk melayani dan menyumbangkan hartanya untuk kemanusiaan. Kebajikan yang diwariskan dari
kepemimpinan menjadikan nama-nama mereka dikenang harum sampai sekarang.
Memang tidak mudah untuk selalu rendah hati dan memiliki mentalitas melayani dari hati. Apalagi kalau kita memiliki kedudukan sebagai eksekutif, CEO, pemimpin Bisnis, pemimpin pemerintahan, pemimpin masyarakat atau pemimpimpin lainnya yang memiliki kesempatan dilayani dengan kemewahan yang terbuka di depan mata. Kalau manusia terjebak pada dorongan memperturutkan kepentingan nafsu duniawi dan egoisme pribadi semata, pasti akan mementingkan kepentingan sendiri dan maunya justru dilayani dengan kemewahannya.
Seorang pemimpin yang rendah hati dalam bekerja ia akan senantiasa berpikir bagaimana dapat mensejahterakan anggota yang dipimpinnya. Pemimpin yang baik dapat menjadi teladan dan menginspirasi anggotanya untuk mengembangkan nilai-nilai pelayanan dari dalam hati. Sehingga anggota organisasipun dalam bekerja juga berpikir bagaimana bisa memberikan layanan terbaik, memberikan kontribusi terbaik melalui peran pekerjaannya dalam organisasinya. Karena setiap orang yang melayani dengan ikhlas berarti telah berpartisipasi menebar rahmat ke seluruh alam. Itulah tugas terhormat seorang pemimpin.
Menjadi pemimpin yang rendah hati memerlukan kesadaran kita untuk mau melakukan transformasi diri dengan mengubah pusat diri yang sebelumnya egoisme dan hawa nafsu, diganti dengan kebeningan hati nurani.